Merinding! Cerita Pembuat Batu Nisan saat di Kuburan Preman yang Mati Terbunuh

Salah satunya ketika batu nisan lama yang terbuat dari kayu tidak ingin tercabut. Padahal, dirinya telah menggali dan ujung kayu yang tertanam telah terlihat dan bergoyang. Anehnya, selama 5 jam tidak bisa dipindahkan.
“Saya heran juga. Sempat termenung melihatnya. Tapi, karena saya perbaiki niat awal saya, akhirnya tercabut juga. Yang punya kuburan katanya preman dan mati terbunuh,” ceritanya.
Belum lagi ketika mengerjakan pesanan pelanggan hingga malam hari di kuburan. Dengan ditemani penerangan seadanya pekerjaan tetap dilanjutkan.
Ia mengaku, ketika membuatkan batu nisan di salah satu pemakaman kuburan yang ada di Kecamatan Nunukan, dirinya sempat melihat mahkluk halus melintas di depannya. Bahkan, terasa ada yang mengawasinya sejak awal mengerjakan batu nisan.
Apalagi batu nisan untuk kuburan yang dikerjakan itu baru sepekan ditempati. Sehingga suasananya menyeramkan. Bahkan, terkadang mencium aroma tidak sedap di sekitar kuburan.
“Sebenarnya saya takut. Tapi karena tuntutan ekonomi, pekerjaan ini tetap saya lakoni. Anak saya terpaksa hanya sampai tingkat SMA saja sekolahnya. Semuanya karena terbentur biaya. Tapi, syukurnya sekarang dua anak saya sudah bekerja,” ujarnya.
Disebutkan, untuk 1 unit ukuran besar dengan panjang 1,25 meter dan tinggi 1,30 meter itu dihargai Rp 2 juta. Untuk ukuran kecil hanya berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per unitnya.
“Biasanya saya juga melihat pembelinya. Jika tergolong orang mampu, harganya tetap. Tapi kalau termasuk kurang mampu, saya justru niatkan untuk sumbangan saja. Batu nisan ini baru ramai dipesan setelah hari raya,” akunya.
EDI Ibrahim, pria kelahiran Makassar 5 Januari 1965 ini mengaku telah membuat batu nisan sejak 2008. Awalnya, hanya ukuran kecil yang diperuntukan
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu