Merinding, Suara Burung Hantu Bikin Suasana Makin Mencekam
jpnn.com - KESENIAN calonarang yang digelar di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Bali, menghadirkan prosesi mati raga atau yang dikenal juga dengan bangke matah. Seni tradisi yang dibawakan oleh Sanggar Gita Bandana Praja, Denpasar itu, dalam ajang Bali Mandara Mahalango 2016, terang saja membuat penonton merinding.
EKA PRASETYA, Denpasar
KESENIAN diawali dengan pementasan barong. Pementasan dilanjutkan dengan lakon calonarang berjudul “Manas Mas Pengeger Mangku Dalem Tembau”. Lakon itu menceritakan keinginan Raja Kesiman, Ida Kiyai Anglurah Pemayun, menguasai Kerajaan Mengwi. Dalam proses perebutan itu, Raja Kesiman mengalami kendala karena musuh yang dianggap terlalu kuat.
Raja Kesiman lantas memohon petunjuk pada brahmana yang ada di Kesiman. Dari petunjuk brahmana, raja disarankan berdoa ke Pura Dalem Tembau sekaligus memohon pusaka disana.
Alhasil raja mendapatkan pusaka dan berhasil menyerang Mengwi dengan kekuatan gaib, yakni menyerang dengan gerubug. Serangan itu pun ampuh menaklukkan Kerajaan Mengwi.
Dalam prosesi calonarang, tak hanya ditampilkan cerita-cerita kerajaan. Namun juga menghadirkan prosesi mati raga. Prosesi ini cukup menarik perhatian penonton. Terutama saat wadah dibawa keluar panggung.
Banyak penonton yang mengikuti dan menyaksikan prosesi mati raga yang dilakukan di sebelah utara Gedung Ksirarnawa. Suara burung hantu dan lampu yang mendadak padam, membuat suasana kian mencekam.
Tak lama kemudian, bangke matah langsung dibawa ke Kalangan Ayodya. Alih-alih dibawa dari belakang panggung, bangke matah malah dibawa dari sisi barat panggung.
KESENIAN calonarang yang digelar di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Bali, menghadirkan prosesi mati raga atau yang dikenal juga dengan bangke matah.
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408