Merinding! Sudah 15 Bulan Dikubur, Tiba-tiba Ketuk Pintu, Pulang

Karena itu, Anti tidak langsung membukakan pintu. Dengan gemetar dia amati tubuh bapaknya dari kepala sampai kaki.
”Saya ingin memastikan apakah kaki bapak napak tanah atau tidak,” cerita dia.
Setelah percaya bahwa orang di depan matanya tersebut adalah bapaknya yang selama ini sudah dinyatakan meninggal, Anti menangis histeris. Dia peluk bapaknya kuat-kuat.
Begitu pula Katirah, ibu Anti, yang muncul kemudian. Dia juga menangis sambil memeluk suaminya itu. Dia terharu dan bahagia karena suaminya ”hidup kembali”.
Menurut penuturan Waluyo, dirinya tidak pernah meninggal seperti sempat diakui anak-istrinya.
Selama setahun lebih dia minggat ke Semarang. ”Saya pergi dan tidak memberi kabar karena saya mangkel sama keluarga. Mereka selalu menyuruh saya mencari nafkah. Padahal, saya sudah tua dan becak saya disita,” cerita Waluyo.
Empat bulan pertama setelah pergi dari rumah, Waluyo masih tinggal di Jogja. Dia menggelandang di sekitar kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).
Untuk kebutuhan sehari-hari, dia mencari barang bekas di sekitar kampus. Kemudian menjualnya ke tengkulak barang bekas.
WALUYO dinyatakan meninggal setelah sepekan dirawat di rumah sakit karena kecelakaan dan jasadnya sudah dikuburkan keluarganya. Akta kematian
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu