Meritokrasi Hati

Oleh: Dahlan Iskan

Meritokrasi Hati
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Anda pun tahu: apa syarat utama untuk mendapatkan rekom partai. Bukan hanya capaian prestasi.

Baca Juga:

Akibat aturan hasil reformasi banyak kepala daerah yang hebat-hebat hilang begitu saja. Mereka tidak bisa maju untuk ketiga kalinya. Saya tentu mendukung itu. Dua periode cukup.

Akan tetapi sudah waktunya ada perubahan: bagi kepala daerah yang sudah menjabat dua periode dengan prestasi yang istimewa seharusnya bisa dapat saluran. Agar negara ini tidak kehilangan orang-orang hebat.

Konkretnya: bupati atau wali kota yang prestasinya istimewa harus diberi kesempatan untuk "naik kelas".

Belum tentu semua mereka bisa menjadi calon gubernur, tetapi harus dibuka kesempatan untuk bisa menjadi bupati/wali kota di daerah yang lebih besar.

Misalnya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Prestasinya luar biasa. Masih muda pula. Alangkah baiknya kalau masih boleh jadi kepala daerah lagi di kota yang lebih besar seperti Malang atau Surabaya.

Masih ada beberapa kepala daerah sekelas Azwar Anas. Di Jateng ada tiga. Di Jatim ada dua. Di daerah lain pun ada. Umumnya dari PDI-Perjuangan.

Kalau kesempatan naik kelas itu dibuka maka kepala daerah yang bekerja keras dan sukses bisa punya dua pintu: pintu atas ke provinsi dan pintu samping ke kota yang lebih besar.

Pemimpin yang baik dan hebat itu langka. Alangkah kehilangannya kalau punya pemimpin yang terbukti hebat tetapi tidak bisa lagi berkarier karena aturan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News