Merlion, Ikan Berkepala Singa yang Sedang Jadi Hotel Mewah Satu Kamar
Minggu, 08 Mei 2011 – 08:08 WIB
Foto: JPPhoto
Di ujung antrean, ada dua petugas lagi. Semua masih muda, berusia anak kuliahan. Satu orang bertugas mengambil uang-uangan, seorang lagi mengatur jumlah pengunjung, yakni sekitar 10"15 orang sekali masuk. Bersama wartawan koran ini, siang itu ada 12 pengunjung lain.
Aturan pertama sudah dirasakan di kepala antrean itu. Yakni, pengunjung harus melepas alas kaki. Tak ada tempat untuk menaruh sepatu atau sandal. Semua diletakkan sendiri di trotoar di tepi muara Sungai Singapura (Singapore River) tersebut. Setelah itu, berjalan berjingkat-jingkat menuju tangga besi untuk masuk hotel. Jalan berjingkat itu bukan peraturan. Tapi, kalau siang, paving stone trotoar di pinggir jalan tersebut begitu panas.
Setelah tangga besi "yang juga panas kalau siang", pengunjung akan langsung disambut meja resepsionis. Ada dua orang yang bertugas menerima tamu untuk malam. Persis hotel betulan. Kalau siang, mereka hanya mempersilakan pengunjung langsung masuk kamar.
Di dalam kamar itulah aroma kemewahan langsung menyambut. Kamar tersebut berukuran sekitar 5 x 5 meter persegi. Temboknya bernuansa cokelat dengan kertas dinding bermotif ikon-ikon Singapura. Mulai Singapore Flyer alias wahana kincir setinggi 165 meter (tertinggi di dunia), patung Sir Thomas Stamford Raffles, hingga gambar Merlion itu. Langit-langit hotel tersebut putih bersih dengan lampu temaram mengelilingi sudutnya. Lantainya praquet kayu yang menguatkan kesan klasik dan mewah. Di tengah-tengah ada karpet merah sebagai alas tempat tidur king sized.
Salah satu kepiawaian Singapura memang jualan. Patung Merlion di Merlion Park, dekat Marina Bay, misalnya. Si singa berbadan ikan itu sedang dialihfungsikan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu