Merokok Bisa Meningkatkan Risiko Strok?

jpnn.com - Sudah banyak kajian yang mengemukakan bahaya dan akibat merokok bagi kesehatan. Hal ini juga didukung dengan fakta bahwa mengisap rokok membunuh 8 juta orang setiap tahun.
Tingginya angka kematian ini salah satunya berhubungan dengan gangguan pembuluh darah akibat bahan kimia di dalam rokok. Salah satunya strok.
Strok merupakan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Kondisi ini bisa berupa iskemik (sumbatan) maupun hemoragik (perdarahan).
Lantas, bagaimana merokok dapat menyebabkan strok? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Bagaimana rokok bisa meningkatkan risiko strok?
Alasan kejadian strok terkait dengan kebiasaan merokok adalah karena kandungan zat kimia. Di dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, yang terbagi menjadi bahan padat dan komponen gas.
Nah, dari sekian banyak bahan kimia tersebut, tiga di antaranya sangat berbahaya, yaitu nikotin, tar, dan juga karbon monoksida.
Nikotin merupakan zat kimia yang sifatnya adiktif dan memengaruhi saraf serta peredaran darah. Senyawa ini dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih menyempit dan mengeras, serta meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.
Penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya strok.
- Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan
- Bea Cukai Malang Ajak Satlinmas dan Masyarakat Gempur Rokok Ilegal Lewat Kegiatan Ini
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo
- GAPPRI Sarankan Lebih Baik Kampanye Edukasi Dibanding Pembatasan Penjualan Rokok
- Brain Bypass Surgery Jadi Harapan Baru Bagi Pasien Strok & Gangguan Pembuluh Darah Otak