Merokok Bisa Meningkatkan Risiko Strok?
Seperti Anda tahu, penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya strok.
Selain nikotin, zat karbon monoksida yang ada di dalam rokok juga bisa mengurangi pasokan oksigen yang dibawa di aliran darah.
Karbon monoksida juga berperan dalam terbentuknya sumbatan lemak di dalam pembuluh darah arteri.
Hal inilah yang membuat terjadinya penyempitan kaliber pembuluh darah yang dapat menyebabkan strok.
Karbon monoksida juga dapat menurunkan kadar lemak baik (HDL) di dalam tubuh, sehingga kadar lemak jahat (LDL) akan meningkat. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan lemak jahat di pembuluh darah, sehingga dapat menaikkan risiko strok.
Kompilasi berbagai zat kimia berbahaya di atas pada akhirnya menyebabkan peningkatan risiko strok pada perokok.
Bahkan, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi rokok lebih dari 20 batang dalam sehari memiliki risiko terkena strok 2,5 kali tinggi.(klikdokter)
Penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya strok.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Kanwil Bea Cukai Jatim I Musnahkan Rokok & Miras Ilegal Senilai Miliaran, Tuh Lihat!
- Penundaan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Masyarakat