Merosot Lagi, Rupiah Tembus Rp 16.088 Per USD
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD pada Selasa dibuka merosot seusai liburan Lebaran 2024.
Pelemahan rupiah juga dipicu oleh konflik Iran dan Israel, serta sentimen penundaan pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah turun 240 poin atau 1,51 persen menjadi Rp 16.088 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 5 April 2024 sebesar Rp 15.848 per USD.
"Sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan tensi konflik geopolitik yang meninggi telah mendorong penguatan dolar AS belakangan ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (16/4).
Ariston menuturkan rupiah berpotensi melemah terhadap USD di hari kerja pertama pascalibur Lebaran. Indeks USD saat ini sudah bergerak di atas kisaran 106.
Selama libur Lebaran di kisaran 105 dan sebelum Lebaran di kisaran 104.
Konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke Israel meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dan mengundang kekhawatiran pasar akan munculnya perang baru.
Ariston mengatakan perang akan menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, memicu pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dan memicu penguatan USD dan harga emas sebagai aset aman.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD pada Selasa dibuka merosot seusai liburan Lebaran 2024
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin