Merpati Tetap Terbangkan MA-60

Kecelakaan Kaimana Diduga karena Pilot Paksakan Pendaratan

Merpati Tetap Terbangkan MA-60
Merpati MA-60. Foto: Radar Sorong/JPNN
Jhony mengatakan, pesawat MA-60 yang celaka di Papua adalah pesawat baru. Pesawat tersebut tiba di Indonesia pada 3 Desember 2010 dan mulai terbang pada 6 Desember 2010 untuk melayani rute Bali?Nusa Tenggara. "Kemudian, pada 16 Maret lalu, pesawat kami alihkan untuk melayani rute Papua," terangnya.

Kelaikan pesawat untuk terbang, lanjut dia, juga ditunjukkan dari hasil catatan pemeriksaan sebelum terbang atau logbook yang tidak menunjukkan pernah ada gangguan teknis pada pesawat. "Kami sudah cek, logbook-nya clear (bersih dari catatan kerusakan, Red). Jadi, kondisi pesawat memang bagus," jelasnya.

Jhony berharap kabar negatif seputar pesawat Merpati tidak terus diembuskan. Sebab, hal itu akan mengganggu proses restrukturisasi Merpati di tengah persaingan bisnis penerbangan yang ketat. "Kami ini BUMN yang struggle (berjuang untuk sehat, Red). Kami juga kesulitan keuangan. Tapi, kami jamin, hal itu tidak akan membuat kami mengorbankan aspek keselamatan," ujarnya.

Jhony menambahkan, setelah satu pesawat jatuh di Papua, Merpati masih memiliki 12 pesawat MA-60. Saat ini Merpati juga menunggu kiriman dua pesawat lagi yang akan datang pada 19 dan 20 Mei. "Jadi, nanti kami memiliki 14 pesawat MA-60," ujarnya.

JAKARTA - Kecelakaan Merpati di Kaimana, Papua Barat, membuat banyak pihak menyoroti kelayakan pesawat MA-60 buatan Tiongkok. Namun, pihak Merpati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News