MERS di Arab Saudi Mewabah, Warga Kaya Migrasi ke Luar Negeri
Minggu, 11 Mei 2014 – 06:45 WIB
Peningkatan angka kematian virus MERS di Arab Saudi sudah memasuki tahap yang mengkhawatirkan. Hampir setiap hari ada korban meninggal. Mayoritas merupakan penduduk yang berusia lanjut. Sabtu (10/5) pemerintah setempat mengabarkan ada tujuh orang lagi yang tidak bisa diselamatkan dari virus tersebut. Selain itu, ada sepuluh kasus baru.
Dengan data terbaru tersebut, berarti sudah ada 133 korban yang meninggal karena MERS di Arab Saudi. Kasus di negara penghasil minyak itu juga mencapai angka 473 orang. Belakangan kasus MERS memang meningkat tajam. Pada April, ada kenaikan dua kali lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, pada Mei ini sudah ada kenaikan 25 persen kasus.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan, korban meninggal tersebut merupakan pasien MERS yang dilaporkan sebelumnya. Pada 10 kasus yang baru terdeteksi, lima kasus berada di Riyadh, empat di Jeddah, dan satu di Taif. Namun, hanya satu di antara 10 penderita MERS yang ditangani secara intensif di rumah sakit.
Semakin merebaknya penyakit tersebut membuat warga Arab Saudi sangat panik. Beberapa di antara mereka yang cukup kaya rela pergi ke luar negeri untuk menghindari MERS. Salah satunya keluarga Fouad, salah seorang dokter di Jeddah. Istri, anak, dan adiknya diketahui pergi ke luar negeri. Setiap hari dia hidup dalam ketakutan karena mayoritas penularan berada di petugas kesehatan.
Peningkatan angka kematian virus MERS di Arab Saudi sudah memasuki tahap yang mengkhawatirkan. Hampir setiap hari ada korban meninggal. Mayoritas
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer