Mertesacker Tepis Kritik di Laga ke-100
jpnn.com - PER Mertesacker sepertinya akan menjadi pemain yang paling trengginas bermain ketika Jerman bersua Ghana, dini hari nanti. Sebagai orang terakhir di lini permainan Die Mannschaft, Mertesacker tentunya tidak mau keperawanan gawang Jerman dalam fase grup Piala Dunia ini ternoda.
Lebih dari itu, pertandingan di Estadio Costelao menjadi momen terbaik baginya untuk membungkam kritikan tajam yang kerap mampir kepadanya. Maklum, selama ini pemain berusia 29 tahun tersebut selalu mendapatkan cibiran terkait dengan penampilannya dalam mengawal pertahanana Jerman.
Bukan hanya di level timnas, tudingan itu juga kerap datang ketika dia bermain untuk klubnya di Premier League, Arsenal. Mertesecker diejek sebagai pemain yang lamban pergerakannya, lalu mempunyai postur terlalu gemuk untuk ukuran pemain bertahan, dan juga terlalu lambat untuk mengejar penyerang-penyerang dengan speed tinggi.
Tantangan untuk mengawal kecepatan pemain-pemain Afrika akan menjadi fokus utama Mertesecker dalam menyempurnakan momen 100 caps-nya itu. Dengan 100 caps-nya, maka saat lawan Ghana nanti Mertesecker akan bersama dengan Lothar Matthaeus (150 caps), Franz Backenbauer (103) dan Michael Ballack (98).
Seperti yang diberitakan di Reuters, pemain yang sudah berkostum timnas Jerman sejak 2004 silam itu merasa terhormat jika bisa masuk dalam caps 100.
"Beberapa tahun yang lalu, saya bahkan tidak pernah mematok target bisa melakukan 100 pertandingan bersama timnas," ujarnya.
Dia lantas mengisahkan bagaimana kebersamaannya bersama timnas Jerman hampir tamat selepas Piala Dunia 2006 silam. Ketika itu, bermain di depan publiknya sendiri, dia mampu mengawal gawang Jerman hingga ke babak semifinal sebelum ditumbangkan Italia.
Usai laga tersebut, dia mulai banyak terkena cedera. Mulai dari cedera ringan di paha dan juga cedera berat di pangkal pahanya. Bahkan, dia juga harus menjalani operasi di salah satu kakinya dan testis kiri. Cedera yang lumayan parah itu memaksanya minggir dari komposisi pilihan Juergen Klinsmann kala itu di perebutan tempat ketiga.
PER Mertesacker sepertinya akan menjadi pemain yang paling trengginas bermain ketika Jerman bersua Ghana, dini hari nanti. Sebagai orang terakhir
- Tegas! Marc Maquez Minta MotoGP 2024 di Valencia Dibatalkan
- Hasil FP1 MotoGP Malaysia, Martin & Pecco Kucing-kucingan
- Valencia Menderita, MotoGP Malaysia Bisa jadi Seri Terakhir
- Jorge Martin Percaya Diri Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP di Malaysia
- Live Streaming FP1 MotoGP Malaysia & Pernyataan Mengejutkan dari Tim Jorge Martin
- MotoGP Malaysia 2024: Cara Bagnaia Mengusir Rasa Tertekan