Mertua Bangga Punya Menantu Putri Kiai Besar
Ditulis oleh Wartawan JPNN YATIMUL A. dan M. FAHMI, Probolinggo
Rabu, 16 September 2009 – 09:27 WIB
Tamat SMP, Faris mulai keluar dari Kraksaan. Dia memilih merantau ke Bangkalan untuk melanjutkan pendidikan SMA. Lulus SMA, dia masuk Fakultas Filsafat UGM, Jogjakarta. Selepas kuliah, dia sempat tinggal di Italia selama setahun. Dia mendapat beasiswa studi bahasa di sana.
Sebelum terjun ke politik dan bergabung dengan Partai Gerindra, Faris aktif di salah satu perusahaan konsultan khusus lingkungan hidup di Jakarta. Pada pemilu legislatif April lalu, dia menjadi caleg DPR dari daerah pemilihan Jatim IV (Lumajang-Jember) dan berhasil lolos ke Senayan.
Maruf dan Marufah mengetahui kedekatan putranya dengan Yenny Wahid sejak Juli lalu. Tapi, mereka hanya tahu dekat. "Saya tidak tahu apakah sudah ada hubungan atau tidak dengan Yenny. Yang jelas, Faris ngasih tahu kedekatannya (dengan Yenny) sejak Juli itu," ungkapnya. Pemberitahuan itu berlanjut.
Beberapa pekan kemudian, Faris datang membawa kabar yang membuat Maruf dan Marufah terharu. Yakni, dirinya telah mempersunting Yenny. "Mendengar perkataan anak saya itu, saya langsung menangis. Alhamdulillah, akan ada anak ulama besar yang mendoakan saya setelah saya meninggal nanti. Hanya itu yang saya sampaikan kepada Faris saat itu," tutur Maruf.
Orang tua Dhohir Farisi sempat menangis ketika diberi tahu bahwa anaknya akan menikah dengan Yenny Wahid, putri Gus Dur. Mereka terharu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408