Mertua Bangga Punya Menantu Putri Kiai Besar
Ditulis oleh Wartawan JPNN YATIMUL A. dan M. FAHMI, Probolinggo
Rabu, 16 September 2009 – 09:27 WIB
Tak sekadar mendengar kabar, kedua orang tua Faris juga langsung berangkat ke Jakarta untuk sowan ke calon besannya. "Ke sana (Jakarta) dalam rangka bersilaturahmi kepada Gus Dur dan keluarga," ungkap Marufah.
Kepada Faris, Marufah banyak berpesan. Faris diminta tidak mencari popularitas terkait pernikahannya dengan Yenny. "Niat kamu karena ingin menimba ilmu. Kalau cari popularitas, cari sendiri. Jangan nebeng ke orang lain. Selain itu, Yenny itu adalah anak cucu pendiri NU dan ulama besar," tegas Ma?rufah menceritakan pesannya kepada Faris.
Keluarga petani tersebut berharap pernikahan putranya dengan Yenny diberkahi Allah. "Ya alhamdulillah anak saya dapat anak Gus Dur. Semoga menjadi keluarga yang sakinah dan selalu dilindungi Allah," kata Ma?rufah berharap. Bagaimana dengan persiapan pernikahan tersebut" Di Kraksaan, kata Ma?rufah, tidak akan ada acara besar. Hanya selamatan nikah biasa. "Ya, itu sudah tradisi. Orang nikah pasti dan harus dirayakan, walaupun hanya sederhana. Sebab, memang begitu adatnya. Kami mampu menyekolahkan lima anak saja sudah perjuangan yang luar biasa," ungkap mantan pimpinan Fatayat NU Cabang Kraksaan tersebut.
Untuk acara resepsi pernikahan nanti, memang ada keluarga dari Kraksaan yang ikut ke Jakarta. Termasuk, Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin. Bahkan, keluarga sudah membentuk panitia untuk mengorganisasi siapa saja yang bakal berangkat ke Jakarta. "Agar terorganisasi. Jakarta kan kota besar," tegas Ma?rufah.
Orang tua Dhohir Farisi sempat menangis ketika diberi tahu bahwa anaknya akan menikah dengan Yenny Wahid, putri Gus Dur. Mereka terharu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408