Mertua Senang, Istri Pasrah
Minggu, 09 Oktober 2011 – 15:51 WIB
Setelah menikah, lanjut Iskandar, mereka pindah ke rumah kontrakan di Kampung Dukuh Semar, Cirebon. Meski demikian, Heru kadang-kadang masih datang ke rumah Iskandar untuk menjemput istrinya. Namun, dia hanya duduk menunggu di depan rumah dan tidak mau masuk.
"Kalau ngobrol pun hanya seperlunya. Begitu ada peristiwa bom di Cirebon, Heru tidak ada kabar lagi. Retno sih pulang ke sini. Sampai sekarang, anaknya sudah lahir dua minggu lalu, dia belum pernah datang. Apalagi berkomunikasi dengan istrinya melalui HP ataupun surat," paparnya.
Iskandar mengenal Heru sebagai orang yang tertutup dan tidak suka bergaul. "Penampilannya sih biasa saja, berjenggot dan pakai pakaian biasa. Dia orangnya tertutup sekali. Sama warga di sini saja dia nggak pernah menyapa atau ngobrol," bebernya.
Sementara itu, Retno, 21, perempuan yang dinikahi Heru Komarudin pada November 2010, mengatakan sudah mengetahui bahwa suaminya ditangkap Densus 88 Mabes Polri melalui pesan singkat dari rekannya. "Kalau sudah tertangkap, mau apa lagi? Saya sebagai istri hanya bisa pasrah dan terima kenyataannya dan sedih mendengar berita ini," ucapnya.
KABAR penangkapan Heru Komarudin alias Haekal alias Udin malah disambut gembira oleh pihak keluarga istri. Iskandar, 67, mertua Heru, mengatakan,
BERITA TERKAIT
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia