Mesin Beralgoritma Kini Bisa Saingi Dokter Deteksi Gangguan Mental
![Mesin Beralgoritma Kini Bisa Saingi Dokter Deteksi Gangguan Mental](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Namun, beberapa orang terkecoh.
"Dalam penelitian kami, kami menunjukkan bahwa para ahli kami, jika mereka mengatakan seseorang akan memiliki hasil yang buruk, mereka biasanya benar, tetapi mereka melewatkan banyak orang yang terus memiliki hasil buruk," kata Profesor Wood.
![Mesin Beralgoritma Kini Bisa Saingi Dokter Deteksi Gangguan Mental Mesin Beralgoritma Kini Bisa Saingi Dokter Deteksi Gangguan Mental](http://www.abc.net.au/indonesian/image/10313556-3x2-700x467.jpg)
Apa artinya?
Profesor Koutsouleris mengatakan, penciptaan algoritma diagnostik adalah hasil yang paling penting dari penelitian, dan bisa memiliki implikasi besar terhadap bagaimana kita mengatur sistem perawatan kesehatan kita.
"[Dokter] bisa menggunakan alat ini untuk menghasilkan perkiraan kuantitatif, skor risiko kuantitatif bahwa orang ini memiliki risiko, X, ini mengembangkan disabilitas fungsional," katanya.
"Ini bisa menginformasikan pengambilan keputusan terapi, sehingga Anda bisamenyesuaikan perawatan untuk risiko tersebut - dan pada orang dengan risiko yang lebih rendah, pada dasarnya Anda bisa menindak lanjutinya."
Ia mengatakan, ini akan memiliki efek besar dalam hal penghematan biaya.
Saat ini, kami memiliki pendekatan serbaguna.
- Dunia Hari Ini: Mantan Ketua KPU Hasyim Asyari Terbukti Melakukan Tindakan Asusila
- Indonesia Alami Salah Satu Serangan Siber Terbesar, Apa Artinya?
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Berduka Atas Kematian Pemain Badminton Zhang Zhijie
- Dunia Hari Ini: Wabah Batuk Rejan Masuk ke Australia, Terburuk Sejak 2016
- Ini Tips Menulis Resume Untuk Melamar Kerja di Australia
- Dwi Kewarganegaraan Sudah Lama Dinantikan Warga Asing yang Puluhan Tahun Tinggal di Indonesia