Mesin Beralgoritma Kini Bisa Saingi Dokter Deteksi Gangguan Mental


Tak terlalu cepat
Profesor Wood mengatakan penting bahwa penelitian lebih lanjut mereplikasi hasil yang kuat dari penelitian ini.
"Saya akan mengingatkan bahwa sangat mudah dibodohi oleh AI," katanya.
Dan ia memeringatkan terhadap bahaya mencocok-cocokkan data terhadap hasil.
"Apa yang kami lakukan sekarang adalah kembali dan mengumpulkan sampel baru untuk memeriksa bahwa pola ini benar-benar memprediksi masa depan untuk jenis presentasi ini bagi orang-orang muda ini."
Dan kami sama sekali belum masuk tahap untuk menggantikan perawatan psikiatrik dengan robot.
"Bagian intervensi manusia sangat penting," kata Profesor Wood.
"Apa yang paling mungkin kami lakukan adalah memberi tahu dokter: Ini adalah perkiraan terbaik kami tentang hasil untuk orang muda ini – pertimbangkan itu ketika Anda mendiskusikan pilihan perawatan."
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?