Mesin Pemetik Mengubah Industri Perkebunan di Tasmania

Dengan adanya mesin tersebut, para pekerja akan mendapat bayaran per jam.
"Sistem ini menurut saya lebih adil. Sekarang tergantung kepada kami bagaimana membuat sistem ini lebih efisien, karena sekarang kami membayar per jam, dan pekerja tidak lagi memakai sistem kontrak seperti yang terjadi selama 40 tahun terakhir," kata Andrew Smith.
Dalam aturan yang ada sekarang ini, rata-rata pekerja dibayar 15 persen lebih tinggi per jam dari bayaran minimum.
Serikat Pekerja Australia sudah mengajukan usulan kepada Fair Work Commision untuk mengubah aturan guna memastikan mereka yang memetik per buah dibayar sesuai upah minimum.
Menurut Scott Price, teknologi ini tidaklah menghilangkan bayaran bagi pemetik per buah.
"Saya berharap demikian. Masih banyak peluang bagi mereka yang ingin dibayar per buah yang dipetik," katanya.
"Banyak pemetik buah sekarang hanya mau bekerja bila mereka mendapatkan bayaran lebih tinggi dari upah minimum.
"Saya bisa mengerti alasan mereka.
Penggunaan teknologi mesin pemetik buah di Australia diperkirakan akan meningkat dalam 24 bulan ke depan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rumah BUMN SIG di Rembang: 495 UMKM Naik Kelas & Serap 1.869 Tenaga Kerja
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan