Mesir dan Saudi Sepakat Bangun Megacity Non-Syariat di Sinai

jpnn.com, CAIRO - Mesir setuju untuk ikut dalam proyek megacity yang tengah digarap Arab Saudi. Kairo menyerahkan tanah seluas 1000 kilometer persegi di Semenanjung Sinai bagian selatan untuk pembangunan pusat bisnis dan wisata megah tersebut.
Kesepakatan dibuat akhir pekan kemarin saat Putra Mahkota Mohammed bin Salman bertemu dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi di Kairo, Mesir. Pertemuan itu merupakan kunjungan kenegaraan pertama Pangeran Mohammed ke luar negeri, sejak menjadi pewaris takhta tahun lalu.
Diketahui bahwa Mesir dan Arab Saudi telah memperkuat hubungan sejak Sisi mengambil alih kekuasaan pada tahun 2013.
Proyek yang sejauh ini hanya dikenal dengan sebutan NEOM tersebut merupakan bagian dari upaya Saudi mendiversifikasi sumber pendapatan, sebagai antisipasi mengeringnya uang dari sektor minyak dan gas. Selain Mesir, Yordania kabarnya juga akan dilibatkan dalam proyek raksasa ini.
Pangeran Mohammed sendiri sebelumnya mengatakan bahwa luas total kawasan NEOM mencapai 26 ribu kilometer persegi. Megacity ini nantinya akan diisi perkantoran dan tempat wisata. Target pasarnya tentu adalah investor dari Eropa dan Amerika Serikat serta negara asing lainnya.
Demi tujuan itu, Saudi tidak akan menerapkan syariat Islam di wilayah NEOM. Mereka akan merancang peraturan dan sistem peradilan baru yang lebih sesuai dengan para investor asing.
Sejauh ini, baru perusahaan Jepang, Softbank yang secara terbuka menyatakan kesiapan berinvestasi dalam proyek NEOM. Meski begitu, pemerintah Saudi sudah memerintahkan perusahaan konstruksi lokal untuk membangun lima istana baru di wilayah tersebut.
Riyadh juga tengah bernegosiasi dengan tujuh perusahaan pelayaran wisata agar mau beroperasi di Laut Merah pada musim dingin. Saudi juga berencana membangun marina khusus untuk kapal yacht. (dil/mel/rmol)
Arab Saudi mencapai kesepakatan dengan Mesir untuk menggarap proyek megacity di wilayah Semenanjung Sinai bagian selatan
Redaktur & Reporter : Adil
- Kapolda Metro Abaikan Laporan Perusahaan Saudi soal RJ WN India di Kasus Penggelapan
- Polisi Dinilai Selewengkan Restorative Justice di Kasus WN India Vs Perusahaan Saudi
- Lubang Sama
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi
- Ulang Tahun Ke-38, Raffi Ahmad Pengin ke Mesir untuk Lakukan Ini
- FKPMI Menilai Menteri Karding Lamban Mengurus Masalah PMI