Mesir Rusuh Lagi, 22 Tewas
Selasa, 22 November 2011 – 06:40 WIB
Dewan Militer juga tengah berancang-ancang agar pemilihan presiden baru dihelat pada akhir 2012 atau awal 2013. Rencana itu tentu saja mengundang kemarahan kalangan aktivis atau demonstran yang turut berjasa menjatuhkan Mubarak. Mereka menuntut pemilihan dilakukan setelah pemilu legislatif pada 28 November ini.
Dewan Militer membantah bahwa mereka bersiasat memperpanjang kekuasaan. Mereka juga menyatakan akan tetap menghelat pemilihan legislatif sesuai jadwal. "Kami menyesalkan insiden yang memakan korban ini," ujar pernyataan resmi Dewan Militer Mesir sebagaimana dikutip AFP.
Selama hampir 10 bulan sejak Mubarak lengser, Mesir memang tiada henti diguncang kerusuhan. Bukan hanya aksi antirezim militer, tapi juga konflik sektarian antara kaum muslim garis keras dan umat Kristen Koptik. Padahal, dua kubu tersebut bergandengan tangan dengan mesra saat berdemonstrasi menjatuhkan Mubarak.
Berbagai insiden berdarah itu pun otomatis sangat berdampak terhadap perekonomian Mesir. Para turis asing enggan datang dan tenaga-tenaga asing memilih hengkang.
KAIRO - Mesir membara lagi. Demonstrasi antirezim militer yang berkuasa sejak Jumat lalu (18/11) yang berpusat di Lapangan Tahrir, Kairo, mengakibatkan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer