Meski Andalkan Investor, Proyek Bukit Algoritma Tetap Berisiko Mengganggu APBN
Proyek yang memungkinkan terjadinya akumulasi harga tanah
Di sisi yang lain, Elisa Sutanudjaja, Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies melihat Bukit Algoritma ini "tak lebih dari rencana pengembangan kota baru ala-ala developer dengan mengambil tema tertentu, dan kebetulan saja tema yang dipilih adalah Silicon Valley."
Namun, Ia menilai rencana ini sejatinya bertujuan untuk melakukan ekstraksi dari akumulasi nilai tanah setelah tanah tersebut ditempelkan pada kegunaan baru.
Lebih lanjut, Elisa menganalisis adanya satu pola dalam beberapa program strategis nasional (PSN), termasuk Bukit Algoritma, yang memiliki tujuan akhir memfinansialisasi spekulasi, dan mendapatkan akumulasi harga tanah.
"Dan rata-rata, [program] itu adalah mega proyek, misalnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), Proyek Tanggul Tol Laut Semarang Demak, berbagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru untuk pariwisata di Labuan Bajo, Ibukota baru, LRT Jabodetabek, dan sekarang Bukit Algoritma," kata Elisa.
Ia menambahkan, biasanya proyek ini menunggangi masalah yang dihadapi suatu daerah dan sebetulnya "dijadikan kuda troya untuk pengambilan lahan dari rakyat dan akhirnya mendapatkan keuntungan berlebih dari akumulasi lahan tersebut."
Padahal, proyek-proyek tersebut belum tentu memecahkan masalah sesungguhnya yang ada.
Elisa mencontohkan proyek NCICD dan Tol Tanggul Laut Semarang Demak.
"Masalah utamanya adalah penurunan muka tanah, tapi solusinya reklamasi dan bikin tanggul tol dan jalan tol. Sementara dalam penjelasan proyeknya sama sekali tidak ada solusi untuk penurunan muka tanahnya," tuturnya.
Lahan seluas 888 hektare di Sukabumi, Jawa Barat, akan dibangun menjadi Bukit Algoritma, dengan harapan akan jadi Silicon Valley seperti di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan