Meski Beban APBN Berat, Pemerintah Australia Janjikan Tak Ada Pajak Baru

Meski Beban APBN Berat, Pemerintah Australia Janjikan Tak Ada Pajak Baru
Meski Beban APBN Berat, Pemerintah Australia Janjikan Tak Ada Pajak Baru

Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Joe Hockey menyatakan tidak akan ada pajak baru untuk menutupi hilangnya pendapatan dari sektor tambang bijih besi dalam APBN Australia, Mei mendatang.

Menurut Joe Hockey APBN tahun ini meliputi tunjangan bagi keluarga dan usaha kecil yang akan diambilkan dari upaya penghematan, meskipun di sisi lain terjadi kehilangan pendapatan akibat anjloknya harga bijih besi.

Harga salah satu komoditi andalan Australia tersebut dari kisaran 120 dolar perton di tahun 2013 menjadi sekitar sepertiganya dewasa ini. Akibatnya asumsi pendapatan dalam APBN pun harus dikoreksi.

Kepada media setempat, Menteri Hockey menyatakan pihaknya kini mempertimbangkan asumsi 35 dolar perton, yang artinya akan ada kehilangan pendapatan sekitar 25 miliar dolar (sekitar Rp250 triliun) untuk  empat tahun ke depan.

Dikatakan, hal ini bisa kian memperberat beban APBN dengan deifisit yang pada Desember lalu diperkirakan 40,4 miliar dolar (sekitar Rp 450 triliun) tahun ini dan 31,2 miliar dolar tahun depan.

"Tentu saja ada dampaknya pada APBN kita karena bijih besi merupakan salah satu komoditi ekspor terbesar kita," kata Menteri Hockey kepada ABC.

"Tapi kami tidak mengejar berkurangnya pendapatan itu akibat jatuhnya harga bijib besi. Kami tidak akan memberlakukan pajak baru untuk menutupinya," jelasnya.

Sebelumnya pemerintah mengisyaratkan apa yang disebut sebagai "Google Tax" guna memastikan perusahaan multinasional membayar lebih banyak pajak ke Australia. Juga dipertimbangkan pemberlakuan pajak untuk deposito perbankan.

Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Joe Hockey menyatakan tidak akan ada pajak baru untuk menutupi hilangnya pendapatan dari sektor tambang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News