Meski Bertemu SBY, Yakin Tetap Netral
Sabtu, 18 September 2010 – 20:08 WIB
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edy mengatakan pertemuan calon Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas dengan Presdien Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Kamis (16/9) tidak akan mengurangi independensi bila salah satu dari keduanya akan memimpin KPK. Menurutnya, pertemuan sangat positif karena Presiden menyampaikan pesan dalam pemberantasan korupsi. Sebagaimana diketahui, sebelumnya Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas bertemu dengan SBY di Istana Presiden, Kamis (16/9) lalu. SBY menyampaikan harapannya bahwa pemberantasan korupsi harus dimulai dari diri sendiri dan meminta agar keduanya mampu menjaga diri, sedikit bicara banyak bekerja dan jangan memiliki konflik kepentingan.
”Ada pesan-pesan presiden untuk memberantas korupsi, saya kira positif-positif aja,” kata Tjatur disela-sela diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (18/9). Menurut Tjatur yang juga Ketua Fraksi Partai Amanat Nasiona (FPAN), independensi seseorang tidak bisa diukur dengan hanya bertemu. ”Independensi orang tidak ditentukan satu dua menit menghadap kepada orang tertentu,” tukasnya.
Baca Juga:
Tjatur menjelaskan rekam jejak Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas yang punya komitmen tinggi memberantas korupsi tidak akan dikalahkan hanya karena bertemu dengan Presiden. “Saya kira track record (rekam jejak) yang panjang Mas Bambang dan Pak Busyro itu tidak akan dikalahkan ketemu Presiden,” ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edy mengatakan pertemuan calon Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto
BERITA TERKAIT
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya