Meski Bikin Resah, Dianggap Belum Mewabah
Sabtu, 24 Maret 2012 – 05:35 WIB

Serangga Genus Paederus atau yang kini lebih dikenal dengan nama Tomcat. Foto : Flickr
JAKARTA - Keberadaan kumbang Tomcat atau semut Semai (Paederus Littoralis) kini membuat resah. Meskipun Tomcat ditemukan di mana-mana, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum menetapkan ada wabah penyakit karena Tomcat. Selain itu, belum dideteksi ada migrasi Tomcat dari satu daerah ke daerah lainnya. Rita menyebut demikian karena Tomcat adalah predator wereng yang menjadi musuh bebuyutan petani padi. Rita mengatakan, meskipun Tomcat dan petani sering bertemu, tetapi jarang terjadi kasus kulit petani melepuh gara-gara Tomcat.
Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber dari Binatang Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2-PL) Kemenkes Rita Kusriastuti di Jakarta, Jumat (23/3), menegaskan, kumbang Tomcat adalah hewan yang sudah cukup lama ada di Indonesia. Dia mengatakan, habitat utama Tomcat adalah di area persawahan. Terutama di sawah yang ditanami padi dan jagung.
Baca Juga:
"Jadi hampir bisa dipastikan di daerah yang ada sawahnya. Dia itu sahabat petani," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Keberadaan kumbang Tomcat atau semut Semai (Paederus Littoralis) kini membuat resah. Meskipun Tomcat ditemukan di mana-mana, Kementerian
BERITA TERKAIT
- Wamenaker Noel Pastikan Kemnaker Berada di Garis Terdepan Perjuangkan Hak Buruh Sritex
- Sachrudin-Maryono: Jadikan HUT Kota Tangerang sebagai Momen Perkuat Kebersamaan & Kolaborasi
- Prof Agus Surono: Jangan Biarkan Satu Institusi Menjadi 'Superbodi'
- Selamat, Guru Besar Untar Profesor Ariawan Gunadi Raih Penghargaan Internasional
- Baznas (Bazis) DKI Luncurkan 18 Program Ramadan, Target Kumpulkan ZIS Rp 120 Miliar
- Sritex Setop Operasional 1 Maret, Karyawan Teken Surat PHK