Meski Cuma Boim, DPR Puas
Rabu, 12 Agustus 2009 – 14:24 WIB
JAKARTA -- Meski teroris yang tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat hingga Sabtu (8/8) pagi, ternyata bukan Noordin M Top, namun Ketua DPR Agung Laksono, tetap menyatakan puas. Dikatakan Agung, Ibrohim alias Boim juga merupakan tokoh sentral dalam berbagai aksi terorisme di Indonesia. Kesimpulan ini bisa dilihat dalam aksi pengeboman di JW Marriot dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009, dimana Boim berperan sebagai perencana, penyurvei dan sekaligus pengontrol aksi bom bunuh diri itu. Dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/8), Mabes Polri memastikan Noordin masih hidup. Kepastian ini didapat berdasar keterangan Ketua Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Brigjen Eddy Suparwoko. Jasad yang ditemukan dari penggerebekan di Temanggung telah diidentifikasi, dengan cara mencocokkan DNA-nya dengan pihak keluarga Noordin yang ada di Johor Baru, Malaysia, Cilacap, dan Klaten.
Jadi, kata Agung, masyarakat sudah semestinya memberikan apresiasi terhadap kinerja Densus 88 dan seluruh jajaran kepolisian pada umumnya. "Tak bisa dimungkiri, itu sebuah prestasi. Ibrohim itu kan juga tokoh penting dalam jaringan teroris itu," ungkap Agung Laksono di gedung DPR, Senayan, Rabu (12/8).
Baca Juga:
Agung berharap, tewasnya si Boim bisa mengocar-ngacirkan jaringan Noordin M Top. Tewasnya Boim yang berada di lapis kedua setelah Noordin, diharapkan memutus rentang koordinasi di antara mereka. "Tapi, upaya untuk mencari jaringan mereka harus terus dilakukan untuk memastikan agar jaringannya benar-benar terputus," ujar Agung.
Baca Juga:
JAKARTA -- Meski teroris yang tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat hingga
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak