Meski Raqqa Ditaklukkan, ISIS Masih Akan Jadi Ancaman di Masa Depan
Salah satu pejabat senior kontra-terorisme Australia memeringatkan bahwa kelompok Negara Islam atau ISIS masih akan tetap menjadi ancaman selama beberapa tahun mendatang, bahkan setelah kekalahannya di Suriah dan Irak.
Pada hari Selasa (17/10/2017) malam, pasukan Suriah yang didukung AS berhasil merebut kembali kota Raqqa, yang telah lama berfungsi sebagai ibukota de facto dari kelompok ISIS.
Asisten Komisaris Kepolisian New South Wales (NSW), Mark Murdoch, adalah seorang kepala unit kontra-terorisme. Ia mengatakan bahwa kelompok ISIS akan terus berperang melawan Barat.
"Mereka akan melakukan reorganisasi, mereka akan mengubah citra dan mereka akan muncul kembali," sebutnya.
"Orang-orang yang berada di sana sekarang akan meninggalkan Irak dan Suriah, mereka akan pergi ke tempat lain, mereka tidak akan melupakan ideologi mereka atau menyerah pada hal itu.”
"Kenyataannya adalah bahwa ancaman itu hanya akan pindah ke tempat lain ... kita perlu bersiap menghadapi keberlanjutan mereka di masa yang akan datang."
Polisi Australia bersiap hadapi serangan
Ancaman serangan lainnya yang diilhami oleh kelompok ISIS menunjukkan geliatnya pada Selasa (17/10/17) malam ketika dua pelaku bersenjata menembak dan menusuk sejumlah penumpang di Stasiun Pusat Sydney. Adegan tersebut dipraktekkan dalam sebuah simulasi serangan.
Itu adalah bagian dari latihan untuk melatih polisi di lapangan dalam menanggapi insiden "pelaku bersenjata".
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata