Mesra dengan Junta Myanmar, Thailand Pengkhianat ASEAN?
Pertemuan ini jalan terus kendati sebagian besar anggota ASEAN, termasuk Indonesia, keberatan dan mengkritiknya.
Prakarsa ini semakin ironis karena diambil ketika ASEAN bukan sedang diketuai Thailand, melainkan Indonesia.
Pemerintah Thailand beralasan ini demi kepentingan dan keamanan nasionalnya, tetapi dengan mengundang para menteri luar negeri ASEAN, mereka tak bisa menolak pandangan bahwa pertemuan itu adalah pertemuan ASEAN.
Dalam perspektif ini, manuver Thailand ini sudah offside, alias kebablasan, apalagi jika sampai tidak terlebih dahulu menginformasikan prakarsa ini kepada Indonesia sebagai Ketua ASEAN.
Lain dari itu, persoalan Myanmar sudah bukan lagi semata masalah domestik dan apalagi masalah bilateral, seperti misalnya masalah perbatasan Malaysia-Indonesia dan sejenisnya.
Myanmar sudah menjadi persoalan ASEAN, apalagi semua anggota ASEAN tanpa kecuali termasuk junta Myanmar dan pemerintahan Thailand, sudah sepakat melangkah bersama lewat Konsensus Lima Poin.
Pemerintah Thailand saat ini memang terlihat dekat dengan junta Myanmar. Apalagi, bagi Negeri Gajah Putih itu, Myanmar adalah sumber perdagangan lintas batas, pekerja migran, dan gas alam.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa prakarsa itu terburu-buru dilakukan dan keluar dari koridor keketuaan ASEAN.
Bagi Thailand, Myanmar adalah sumber perdagangan lintas batas, pekerja migran, dan gas alam
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas
- Pemerintah Thailand Akhirnya Minta Maaf atas Pembantaian Tak Bai
- Indonesia Dorong 4 Strategi Penguatan Kerja Sama Antar-Kepala Daerah BIMP-EAGA