Mesra dengan Junta Myanmar, Thailand Pengkhianat ASEAN?
Kebanyakan rakyat Thailand justru memilih partai-partai oposisi, khususnya Partai Move Forward pimpinan Pita Limjaroenrat yang di antara janjinya membawa Thailand kembali bergerak dalam kendaraan besar ASEAN, bukan semata demi pertimbangan Thailand atau apalagi negara-negara tertentu yang memengaruhi orientasi sikap Thailand, termasuk China.
China sendiri berkepentingan dengan status quo di Myanmar karena memiliki kepentingan strategis dan ekonomis yang besar sekali, termasuk menjadikan Myanmar sebagai jalur singkat perdagangan ketimbang harus menggunakan Laut China Selatan dan Selat Malaka.
Bukan hanya China, karena India yang juga memiliki perbatasan panjang dengan Myanmar, pun berkepentingan dengan status quo di Myanmar.
India dan China memiliki kapabilitas untuk bergerak sendirian yang pada tingkat tertentu bisa menciptakan hubungan tidak setara dengan negara-negara lain ketika interdependensi berubah menjadi dependensi kepada negara berpostur raksasa seperti India dan China.
Sebaliknya, negara-negara yang tak bisa bergerak sendirian seperti Indonesia dan Thailand, memerlukan mekanisme bersama. Inilah yang harus disadari Thailand.
Untuk itu, penting bagi Thailand untuk kembali kepada mekanisme ASEAN yang selama diketuai Indonesia, sejauh ini lantang mendengungkan persatuan ASEAN. (ant/dil/jpnn)
Bagi Thailand, Myanmar adalah sumber perdagangan lintas batas, pekerja migran, dan gas alam
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas
- Pemerintah Thailand Akhirnya Minta Maaf atas Pembantaian Tak Bai
- Indonesia Dorong 4 Strategi Penguatan Kerja Sama Antar-Kepala Daerah BIMP-EAGA
- LKL International Bhd dan Fastech Perluas Bisnis Alat Kesehatan di Indonesia