Mestinya Partai Pengusung Punya Kepekaan
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil mengatakan, munculnya calon-calon kepala daerah yang terserempet kasus hukum sebagai anomali.
Idealnya, calon yang dimunculkan merupakan sosok yang terbebas dari berbagai tuduhan.
“Esensi pilkada kan mencari pemimpin yang clear dan clean untuk disodorkan ke pemilih,” ujarnya tadi malam.
Diketahui, Ganjar Pranowo, petahana di Pilgub Jateng, menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dengan tersangka Stya Novanto.
Fadli menilai, partai sebagai lembaga yang memiliki kewenangan mengajukan, semestinya bisa peka dengan hal tersebut.
Meski secara aturan tidak ada persoalan, namun dari segi etika moral dan politik, sangat tidak ideal.
“Sedang tersangkut atau berpotensi kasus hukum seharusnya menjadi pertimbangan partai dalam memilih,” imbuhnya.
Dia menambahkan, jika isu tersebut bisa dieksploitasi secara maksimal oleh lawan politiknya, sebetulnya partai bisa mengalami kerugian.
Munculnya calon-calon kepala daerah yang terserempet kasus hukum secara etika moral dan politik, sangat disayangkan.
- Prabowo Usul Pemilihan Kepala Daerah Kembali ke DPRD, Ganjar: Ojo Kesusu
- Ganjar Bilang Begini soal Kemenangan Pram-Doel di Jakarta
- Pram-Rano Menang di Pilkada Jakarta 2024, Ganjar Pranowo Bilang Begini
- ICW Sorot Ahmad Ali, Diduga Terafiliasi Bisnis Energi Kotor
- Formasi Riau Soroti Penyelenggara Debat Pilwako Pekanbaru tak Mengangkat Isu Korupsi
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo