Mesut Ozil Sampaikan Empati kepada Mantan Rekan Setimnya di Arsenal
jpnn.com, LONDON - Mantan bintang Arsenal Mesut Ozil menyampaikan empatinya kepada pemain Inggris Bukayo Saka yang menerima perlakuan rasisme usai gagal mengeksekusi penalti di final Euro 2020.
Saka gagal mengeksekusi penalti yang menentukan dan menjadi sasaran pelecehan di media sosial setelah pertandingan bersama dengan rekan setimnya Marcus Rashford dan Jadon Sancho, yang juga gagal mencetak gol.
"Saya sangat merasakan. Saya tahu dari pengalaman saya sendiri bagaimana rasanya gagal mengeksekusi penalti," kata Ozil kepada Sky Sports, Rabu (21/7).
Dia mengatakan Saka pantas dihormati karena pemain muda itu berani mengambil tanggung jawab seluruh bangsa untuk melakukan tendangan penalti di final Euro 2020.
Ozil sendiri pensiun dari timnas Jerman karena menerima perlakuan rasisme setelah bermain untuk Jerman sejak 2009 hingga 2018.
"Akan selalu ada orang yang melecehkan secara rasial dan mengkambinghitamkan orang-orang dari latar belakang dan warna kulit yang berbeda ketika mereka kalah," tutur pemain berusia 32 tahun itu.
Ozil dan Saka bermain bersama di Arsenal selama dua musim sebelum Ozil pindah ke Fenerbahce pada Januari lalu.
Gelandang itu memuji Saka sebagai pemain muda yang gigih dan bekerja keras untuk meraih mimpinya.
Mesut Ozil menyampaikan empatinya kepada mantan rekan setimnya di Arsenal yang menerima perlakuan rasisme.
- Cek di Sini Klasemen Serie A, Premier League, dan La Liga
- Man Utd Vs Everton: Ada Pesta Gol dan Rekor di Old Trafford
- Jadwal Premier League Pekan Ini: Ujian Berat buat Man City
- Liga Champions: Panggung Tim Tamu Menghancurkan Tuan Rumah
- Hasil Laga Manchester City Vs Tottenham Hotspur Bikin Gempar
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X