Metode Immersion Bantu Lestarikan Bahasa Aborijin Australia
Selain perbaikan perilaku anak, Dr Olawsky percaya bahwa belajar bahasa membantu masyarakat luas.
"Jika seseorang kehilangan bahasa mereka, itu akan menciptakan krisis identitas. Apalagi jika tidak ada yang bisa mengisi kekosongan itu."
"Segera setelah mereka mulai berbicara suatu bahasa, mereka akan teridentifikasi dengan kuat oleh bahasa itu, dan dengan identifikasi itu muncul kekuatan kepribadian dan karakter."
Ini juga menciptakan peluang bagi staf. Tahun lalu, Rozanne memperoleh Sertifikat III dalam Bahasa Aborijin untuk Komunitas dan Tempat Kerja, dan tahun ini ia mengikuti pelatihan guru bahasa Aborijin, yang akan membuatnya memenuhi syarat untuk berpartisipasi sebagai pembantu guru di sekolah-sekolah Australia Barat.
Pekerjaan itu juga membangun kepercayaan dirinya.
"Saat pertama saya bergabung, saya benar-benar pemalu," katanya. "Tapi sekarang saya mulai percaya diri setiap kali saya pergi."
"Saya ingin lebih dari itu."
Program pembelajaran bahasa asing dengan metode immersion (langsung menggunakan bahasa asing itu sendiri) dari Selandia Baru dan Amerika Utara terbukti menjadi formula keberhasilan dalam melestarikan bahasa Aborijin Miriwoong di Kununu
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'