Metode THR Berpotensi Selamatkan 4,6 Juta Perokok di Indonesia

Metode THR Berpotensi Selamatkan 4,6 Juta Perokok di Indonesia
Ki-Ka: Prof. Ronny Lesmana (salah satu penulis studi Lives Saved Report 2024), Prof. Tikki Pangestu (peneliti dan mantan Direktur Riset Kebijakan WHO terhubung via Zoom), dr. Arifandi Sanjaya (praktisi kesehatan dan pegiat media sosial), dan dr. Siti Nadia Tarmizi selaku direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah analisis terbaru dari Lives Saved Report 2024 yang dirilis oleh Global Health Consults pada akhir November 2024 mengungkapkan bahwa lebih dari 4,6 juta perokok di Indonesia bisa terselamatkan pada 2060 melalui penerapan metode Tobacco Harm Reduction (THR).

Pendekatan ini menawarkan alternatif konsumsi tembakau yang lebih rendah risiko dibandingkan rokok konvensional. 

"Metode ini dinilai dua kali lebih efektif dalam mengurangi kebiasaan merokok dibandingkan terapi pengganti nikotin," dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, dr. Ronny Lesmanad dalam diskusi media Bedah Laporan Global Lives Saved di Jakarta, Senin (3/2).

Laporan ini makin memperkuat bukti ilmiah terhadap efektivitas metode THR, sejalan dengan penelitian Public Health England yang menyatakan bahwa produk tembakau alternatif dapat mengurangi paparan risiko kesehatan hingga 95 persen lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.

Meskipun masih diperlukan studi jangka panjang, hasil riset yang menggunakan biomarker penyakit masa depan menunjukkan prospek yang menjanjikan. 

Oleh karena itu, pemerintah didorong untuk melakukan intervensi kebijakan berbasis sains guna mempercepat pengurangan bahaya merokok.

Ronny Lesmana, sekaligus salah satu penulis laporan, menegaskan pentingnya strategi inovatif dalam upaya pengendalian tembakau di Indonesia. Apalagi di Indonesia upaya menghentikan kebiasaan merokok belum efektif.

“Upaya penghentian rokok di Indonesia terus dilakukan, tetapi hasilnya belum signifikan. Diperlukan pendekatan yang lebih inovatif. Intervensi ini hampir dua kali lebih efektif dibandingkan terapi pengganti nikotin, bahkan lebih menjanjikan dibandingkan hanya mengandalkan strategi pengendalian tembakau WHO saat ini,” ungkapnya.

Metode Tobacco Harm Reduction atau THR berpotensi selamatkan 4,6 juta perokok di Indonesia pada 2060

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News