Metromini Amburadul, Jokowi tak Mau Disalahkan
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak mau disalahkan karena buruknya manajemen angkutan umum metromini. Menurutnya, hal ini disebabkan para pendahulunya yang membiarkan metromini beroperasi tanpa manajemen yang layak.
Armada yang sebagian besar sudah tidak layak jalan, sopir ugal-ugalan dan tidak memiliki izin resmi, menjadi bukti buruknya manajemen metromini. Namun, selama ini tidak ada tindakan tegas dari Pemprov DKI.
"Ya, yang membiarkan itu siapa, itu sudah 30 tahun memang. Kenapa 30 tahun dibiarkan? Kita ngomong apa adanya lah, nggak usah nutup-nutupi. Wong nyatanya puluhan tahun juga gitu aja, 30 tahun mana ada pembaharuan," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/7).
Buruknya pelayanan metromini kembali menjadi sorotan publik setelah salah satu armadanya menabrak 3 orang siswi SMP, Selasa (23/7). Metromini maut jurusan Senen-Pondok Kopi itu dikemudikan oleh seorang sopir tembak.
Jokowi mengaku enggan menegur pengusaha metromini terkait kecelakaan maut tersebut. Alasannya, pemilik bus metromini adalah perorangan dan bukan badan usaha.
"Ada manajemennya, baru kita ngomong. Kalau nggak ada gimana? Wong pemiliknya satu, satu, satu, satu, gimana mau ngomong sampai jempalitan ya tetap nggak bisa," mantan Wali Kota Surakarta ini.
Jokowi menyerahkan penanganan kasus kecelakaan tersebut kepada pihak berwajib. Namun, ia menegaskan bahwa pengusaha metromoni harus segera membenahi manajemennya.
"Saya udah ngomong bolak-balik kan, metromini itu banyak nggak ada speedometernya, nggak ada remnya, udah ngomong bolak-balik," tegasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak mau disalahkan karena buruknya manajemen angkutan umum metromini. Menurutnya, hal ini disebabkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS