Meutya Hafid: Indonesia Tak Mungkin Membuka Hubungan Bilateral dengan Israel
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyatakan Indonesia tidak mungkin membuka hubungan bilateral dengan Israel.
Selama penjajahan Israel atas Palestina masih terjadi, dan Indonesia belum mengubah Pembukaan UUD 1945, kata Meutya, maka negara tidak akan dan tidak mungkin membuka hubungan dengan Israel.
Pembukaan UUD 1945 tegas menyatakan; Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Kami pun tidak mungkin tidak sepakat dengan Kementerian Luar Negeri yang menyebut pemerintah Indonesia tidak pernah kontak dengan Israel dan kami meyakini hal itu," kata Meutya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (15/12).
Mantan wartawan ini mengatakan bahwa pada Juni lalu Indonesia telah mengangkat isu Palestina dan pelanggaran Israel pada rapat tingkat menteri di Dewan Keamanan PBB, dan ini bentuk konsistensi Indonesia.
"Isu yang beredar di media media asing menurut kami kemungkinan diangkat oleh media-media pro Israel dengan tujuan melemahkan dukungan pemerintah Indonesia bagi kemerdekaan Palestina," sebut Meutya.
Meski sejumlah negara di Timur Tengah menormalisasi hubungan dengan Israel, katanya, namun Indonesia sudah mempunyai sikap yang jelas sejak 1945.
"Kita menerapkan politik bebas-aktif yang berarti Indonesia akan terus aktif dalam mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel. Tidak ada keraguan dalam dukungan Indonesia bagi rakyat Palestina," pungkasnya.(antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Tidak ada keraguan dalam dukungan Indonesia bagi rakyat dan kemerdekaan Palestina.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Demi Berantas Judi Online, Prabowo Sampai 3 Kali Panggil Menkomdigi
- Kasus Judol di Kemenkomdigi, Meutya Mengaku Mencekam, Sebut soal Polri
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja
- Dukung Langkah Prabowo Selamatkan Sritex, Komisi VII DPR Bakal Lakukan Ini
- Bupati Konsel yang Copot Camat Baito Pembela Guru Supriyani Bisa Dipidana, Ini Serius!
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina