Mewujudkan Kepastian Baru dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
Oleh: Bambang Soesatyo

jpnn.com - Protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 harus dipahami sebagai upaya bersama mewujudkan kepastian baru.
Kepatuhan mutlak pada protokol kesehatan di era pola hidup baru (new normal) akan menjadi landasan atau jalan keluar bersama dari resesi ekonomi.
Sebaliknya, ketidakpatuhan pada protokol kesehatan hanya berujung pada ketidakpastian yang berkepanjangan.
Ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 sekarang ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi global negatif.
Semua negara, termasuk Indonesia, merasakan langsung ekses dari ketidakpastian itu.
Demikian dahsyatnya ekses itu, sehingga tidak kurang 100 negara telah mengajukan bantuan darurat kepada Dana Moneter Internasioanl (IMF).
Bahkan, IMF menggambarkan perekonomian global 2020 sebagai krisis terburuk sejak Great Depression dekade 30-an, karena nyata-nyata berada di jalur kontraksi yang signifikan.
Bank dunia pun memperkirakan ekonomi global tahun ini tumbuh minus 5,2 persen.
Ketika kurva jumlah pasien Covid-19 menurun sepanjang era pola hidup baru, otomatis itu menjadi benih kepastian baru.
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Bamsoet Prihatin Muruah Pengadilan Rusak Akibat Rentetan Kasus Melibatkan Hakim
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan