Mi Samyang Tanpa Logo Halal Masih Diperdebatkan
jpnn.com - jpnn.com - Dinas Koperasi Perdagangan dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun berkoordinasi dengan MUI Kabupaten Madiun untuk menindaklanjuti adanya makanan impor tidak dilengkapi logo halal.
Termasuknya salah satu jenis mi samyang yang dikhawatirkan tidak halal dikonsumsi masyarakat karena dijual tanpa logo itu.
Sesuai Undang-Undang Perlindungan Konsumen, setiap makanan yang beredar di pasaran harus mencantumkan logo halal MUI.
Jika tidak, makanan tersebut dianggap ilegal.
Rodil Makmum, Ketua I MUI Kabupaten Madiun menjelaskan, produk makanan impor tersebut memang sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Namun, hal tersebut tidak memenuhi syarat sesuai Undang-Undang Perlindungan Konsumen," ujar Rodil.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Anang Sulistyono mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim terkait peredaran merek mi asal Korea itu.
"Hasil pertemuan dengan MUI ini akan dikoordinasikan lebih lanjut ke Provinsi Jawa Timur. Jika tidak sesuai ketentuan, produk makanan tersebut semestinya ditarik dari pasaran," tegas Anang.
Masyarakat juga dihimbau lebih teliti dalam membeli makanan atau minuman. Jangan sampai membeli produk yang sudah kedaluwarsa atau tidak ada logo halal.(end/jpnn)
Dinas Koperasi Perdagangan dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun berkoordinasi dengan MUI Kabupaten Madiun untuk menindaklanjuti adanya makanan impor
Redaktur & Reporter : Natalia
- Pemberitaan Mi Samyang Mengandung Babi, PT Korinus Rugi 30 Persen
- Makanan Pakai Bahasa Asing Dianggap Ilegal
- Dinkes Tidak Bisa Larang Beredarnya Mi Shin Ramyun
- Mi Instan Tanpa Label Halal Masih Beredar
- Ini Reaksi Ustaz Solmed Soal Mi Instan Mengandung Babi
- Mi Samyang Mengandung Babi, Menanti Aparat Beraksi