Michelle Annissa

Oleh Dahlan Iskan

Michelle Annissa
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Siapa yang akan terpilih? Annissa? Wu? Siapa pun yang terpilih sejarah baru terjadi di Boston.

Dua-duanya mewakili golongan minoritas-nya minoritas, padahal ras terbesar kedua dan ketiga adalah kulit hitam (25 persen) dan Hispanic –keturunan Spanyol/Latin (12 persen).

Di pilwali ini ada tiga jenis pemilihan: wali kota (tanpa wakil), anggota DPRD, dan referendum.

Ada tiga pertanyaan dalam referendum itu. Yang jawabannya 'ya' atau 'tidak'. Salah satunya soal gardu listrik yang baru. Di mana akan ditempatkan.

Satunya lagi: siapa yang harus lebih berkuasa menggunakan anggaran kota –wali kota atau city council.

Kita masih sulit membayangkan: penempatan gardu listrik saja tidak cukup dengan putusan wali kota atau DPRD.

Kota Boston –dengan penduduk 600.000 orang– punya anggaran sekitar Rp 60 triliun, tetapi utangnya hampir Rp 25 triliun.

Kota ini termasuk mengalami kesulitan untuk membayar utang. Rating kesehatan keuangannya, ehm, D –Anda sudah tahu betapa rendahnya.

Kota Boston –dengan penduduk 600.000 orang– punya anggaran sekitar Rp 60 triliun, tetapi utangnya hampir Rp 25 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News