Migran Baru di Australia Harus Menunggu Bertahun-tahun untuk Mendapat Tunjangan Sosial

Migran Baru di Australia Harus Menunggu Bertahun-tahun untuk Mendapat Tunjangan Sosial
Kristina Budiman mengatakan migran baru mestinya diperlakukan sama dengan anggota masyarakat Australia lainnya. (Supplied)

"Beberapa dari perempuan ini sangat menggantungkan diri pada tunjangan Family Tax Benefit dan bayaran lainnya," katanya.

"Kadang sulit seklai bagi mereka yang ingin meninggalkan hubungan yang penuh kekerasan di rumah tangga untuk mendapatkan bantuan keuangan, dan sekarang sumber keuangan itu tidak ada lagi akan membuat situasi semakin sulit."

Sandra Wright mengatakan, untuk mempertahankan masyarakat multibudaya di Australia, penting sekali bagi pemerintah untuk memberikan dukungan ketika mereka tiba di sini.

"Ini penting bagi kohesi sosial, tema besar dalam APBN tahun ini, dan kohesi sosial akan mendapat dukungan bila masyarakat di dalamnya mendapat perlindungan yang setara termasuk dalam soal keuangan," katanya.

Kristina Budiman yang pindah dari Indonesia ke Australia sebagai migran terampil 10 tahun lalu mengatakan, meski keluarganya tidak mengharapkan bantuan dari pemerintah sama sekali, namun masa transisi untuk hidup di sini tidaklah mudah.

"Ketika kami tiba di sini pada tahun pertama dan kedua, kami tidak mengenal siapapun. Tidak ada orang yang bisa membantu kami," katanya.

Dia dan suaminya, Petter Sandjaya, memiliki anak pertama setelah mereka mendapat status PR, dan mendapat tunjangan Family Tax Benefit dan bonus karena memiliki anak. 

"Kami sangat berterima kasih atas hal tersebut," katanya.

Masa tunggu migran baru di Australia untuk bisa mengakses tunjangan sosial menjadi semakin lama

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News