Migrant Care Mensinyalir Ada Kecurangan Perhitungan Suara di Malaysia
Kendati demikian, Wahyu menegaskan bahwa pihaknya tidak akan masuk dalam sengketa yang mungkin terjadi dari kedua kubu calon presiden (capres). Migrant Care akan berdiri sebagai lembaga independent yang tidak memihak. Pihaknya akan menyerahkan semua proses penyidikan pada pihak Panwaslu.
Wahyu sendiri mengakui, suara via pos dan drop box sangat rentan dicurangi. Karena tak ada pengawasan dan pemantauan dalam sirkulasinya. Namun sayangnya, metode ini masih terus digunakan oleh pihak PPLN dengan dalih mempermudah menjangkau warga negara Indonesia (WNI) yang jauh dari TPS.
Dari data PPLN, pemilih pengguna hak pilih lewat pos di Malaysia sebanyak 246.626 orang, tersebar antara lain di Kuala Lumpur, Selangor, Putrajaya, Trengganu dan Perak. Sementara, untuk pemilih lewat drop box 47.596 orang dan pengguna hak pilih di TPS 8.968 dari 126.421 orang yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT). (mia)
JAKARTA - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Migrant Care mensinyalir adanya kecurangan rekapitulasi suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di Malaysia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pilgub Banten 2024: Bu Airin Kalah 2-6 dari Pak Andra, Ini Perinciannya
- AKBP Kuswara Minta Bantuan Polda setelah Puncak Jaya Sempat Membara
- Real Count Pilkada Purwakarta 2024: Anne Ratna Mustika Berat, Lihat Itu Aksi Dedi Mulyadi
- Optimistis Pilkada Jakarta 2 Putaran, BePro Siap All Out Menangkan Ridwan Kamil-Suswono
- Pilgub Jakarta: Pramono Menang di 5 Kota dan 1 Kabupaten, Ini Angkanya
- Pakar Prediksi Putaran Kedua Pilgub Jakarta Bakal Sengit