Migrasi ke Australia Segera Dimulai Kembali

Migrasi ke Australia Segera Dimulai Kembali
Para pendatang atau migran sangat berperan dalam perekonomian Australia. (ABC News)

Ada ruang untuk semua

Cath Scarf menjalankan AMES Australia, lembaga yang membantu para migran sejak tiba di bandara hingga menyelenggarakan kelas bahasa Inggris.

Dia tidak setuju dengan teori penawaran dan permintaan bahwa para migran menyebabkan terjadinya menurunkan upah.

"Dampak pekerja migran terhadap upah, dan ekonomi secara umum, itu sangat positif. Mereka mengisi kesenjangan di sektor yang penting. Mereka jelas memicu permintaan konsumen baru ke ekonomi," ujarnya.

Cath mengatakan komitmen untuk meninggalkan keluarga dan kampung halaman untuk pindah ke negara baru membuat orang berani mengambil risiko.

"Jadi mereka sangat aspiratif dan berjiwa wirausaha. Mereka akan melakukan apa pun untuk membuat perjalanan mereka berhasil," katanya.

Cath menyebut pengaturan visa seperti membatasi mahasiswa internasional untuk bekerja maksimal 20 jam seminggu telah menciptakan lingkungan di mana orang dapat dieksploitasi.

Menurut Gabriela D'Souza, ekonom dari Komite Pembangunan Ekonomi Australia (CEDA), aturan baru yang diterapkan Australia sejak tahun lalu, membuat pekerja migran semakin berada dalam posisi lebih sulit.

Aturan tersebut menetapkan bahwa migran yang baru mendapatkan status penduduk tetap harus menunggu empat tahun lamanya sebelum bisa mendapatkan tunjangan kesejahteraan.

Sejak perbatasan ditutup pada Maret 2020, lebih dari 500.000 migran telah meninggalkan Australia, sementara jumlah pekerjaan tidak berkurang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News