Mike Wiluan, Pemilik IFS yang Menghasilkan Film Animasi Kelas Hollywood
Sempat Dianggap Gila, Studionya Dilirik Pemerintah Australia
Senin, 12 November 2012 – 12:29 WIB

Mike Wiluan, Pemilik IFS yang Menghasilkan Film Animasi Kelas Hollywood
Tidak sia-sia, "studio touring" yang ia lakukan menuai decak kagum para tamu. Tak tangugung-tanggung, yang berkunjung adalah Simon Crean, Menteri Kesenian Australia, dan Mari E Pangestu Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif serta kolega-kolega bisnis lainnya.
Pria bermata sipit ini memang memiliki bisnis usaha unik yang belum pernah ada di Indonesia. Memiliki passion terhadap seni kreatif yang tinggi, ia mungkin saja dianggap "gila" oleh pengusaha lainnya karena investasi yang ia tanam tidak main-main. "Usaha ini memang berbeda dengan yang lain, bisa dibilang, ini adalah "pabrik mimpi" karena yang kita olah bukan sesuatu yang memiliki wujud," ujarnya dengan serius.
Awalnya, Mike membangun Infinite Framework Studio (IFW) dari sebuah rumah produksi yang berbasis di Singapura. Rumah produksi ini mengerjakan pos produksi untuk visual efek iklan TV, film, serial TV, film dokumenter dan animasi. Namun karena ongkos produksi untuk sebuah film sangat mahal, maka terpikirkan olehnya untuk membuat sebuah studio film yang bisa dipakai berkali-kali.
"Cost produksi film di Singapura sangat mahal, sedangkan jika dibuat di Indonesia akan jauh lebih murah," tuturnya. Ia pun menjadikan lahan 10 hektare di kawasan Hang Lekiu, Nongsa Batam untuk dijadikan studio film terlengkap. Dengan pertimbangan investasi jangka panjang, ia pun mengeluarkan modal yang tidak sedikit.
Sekilas orang mungkin akan berpikiran bahwa Infinite Framework Studio (IFS) yang telah banyak melahirkan film animasi dan live-shoot berkelas internasional
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu