Mikom UMB Gelar Diskusi Publik, Asdep Humas BPJS Ketenagakerjaan Berbagi Pengalaman

Dalam penyampaian materinya, Leila Mona Ganiem menyebutkan perkembangan teknologi digital menuntut berbagai bisnis melakukan transformasi sejak dini atau jika tidak akan tertinggal dan dilibas oleh perubahan.
“Sehinga jika itu sampai terjadi, muncul krisis pada perusahaan. Dampaknya apa? Reputasi buruk, nilai saham turun, kehilangan pelanggan, gangguan operasional, rugi hingga bangkrut dan hubungan dengan stakeholder jadi terganggu,” papar Leila Mona.
Dia menyebutkan ada beberapa langkah yang perlu diambil dalam berkomunikasi saat krisis.
Pertama, ambil alih kendali situasi secepat mungkin.
Kemudian pahami apa masalah sebenarnya, dan dapatkan info terpercaya.
“Tentukan sasaran-sasaran komunikasi yang dapat diukur untuk menanganinya. Ketika krisis meletus, semua orang di organisasi harus tahu siapa yang perlu dihubungi,” terangnya.
Kedua, lanjut Leila Mona, kumpulkan sebanyak mungkin informasi dengan menggali masalah dari berbagai sumber, ada orang khusus yang bertugas menambang informasi.
Ketiga, tentukan sebuah pusat manajemen krisis.
"Pada saat manajer sedang menghubungi orang-orang yang benar dan mengumpulkan informasi, mereka juga harus membuat persiapan-persiapan dalam menciptakan sebuah pusat krisis," jelas Leila Mona.
Asdep Humas BPJS Ketenagakerjaan Budi Hananto menjadi salah satu narasumber dan berbagi pengalaman dalam diskusi publik yang digelar Mikom UMB
- Perkuat Perlindungan Mitra Petani Lokal, McDonalds Berikan BPJS Ketenagakerjaan
- BPJS Ketenagakerjaan dan Pemprov DKI Jakarta Salurkan Bantuan Bagi Pengungsi Banjir
- BPJS Ketenagakerjaan Buka Layanan Prioritas di PT Sritex, Semua Dapat JHT dan JKP
- PP LBH Ansor Desak Pemerintah Tidak Membiarkan Korban PHK Jadi Korban Kedua Kali
- BPJS Ketenagakerjaan Dorong Peningkatan Budaya K3 di Lingkungan Kerja Perusahaan
- Forum Pemred SMSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis