Mikroplastik Belum Terbukti Timbulkan Masalah bagi Kesehatan
jpnn.com, JAKARTA - Bahaya sumber pangan manusia yang terpapar mikroplastik (plastik berukuran 1-5000 mikron) bisa menimbulkan masalah serius bagi kesehatan belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Pakar plastik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmad Zainal Abidin mengatakan, sejatinya plastik memiliki molekul yang besar dan ikatan sangat kuat. Karena itu, bahan plastik bersifat tidak mudah bereaksi atau larut dalam zat apapun.
"Plastik itu tidak bereaksi. Kalau komponen plastik masuk ke dalam tubuh, pasti kemasannya keluar lagi. Karena itu, plastik digunakan untuk wadah makanan macam-macam dan bisa dikatakan aman," kata Akhmad, Kamis (15/3).
Dia menambahkan, penelitian tentang mikroplastik selama ini tidak dilakukan oleh ahli yang menggeluti polymer science.
Mereka hanya menduga-duga karena latar belakang keilmuan penelitinya kebanyakan berbeda.
"Metode yang digunakan belum ada standar sehingga secara ilmiah masih kontroversi," ujar Akhmad.
Akhmad mengungkapkan, plastik selama ini justru ramah terhadap manusia dan sering digunakan untuk kepentingan medis sebagai alat bantu kesehatan.
Misalnya, pembuatan katup jantung sintetis, perbaikan tulang yang rusak, bahkan untuk kecantikan seperti bedah plastik.
Bahaya sumber pangan manusia yang terpapar mikroplastik bisa menimbulkan masalah serius bagi kesehatan belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- Galon Gosong karena Panas Sinar Matahari? Ini Analisis Pakar Polimer
- Dampak Mikroplastik Terhadap Kesehatan Belum Bisa Dibuktikan, Begini Penjelasan WHO & Pakar
- Daewoong Foundation Gandeng ITB Dirikan Drug Delivery System
- Mengenal Oxium, Plastik Ramah Lingkungan yang Cepat Terurai
- Peneliti BRIN Sebut Kerang Hijau di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Mengerikan!