Milad ke-15 Ahlulbait Indonesia, Teguhkan Komitmen Kebangsaan dan Kemanusiaan

Zahir Yahya meyakini bahwa kepedulian sosial tidak hanya menjadi bagian dari ajaran Islam, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama dalam membangun bangsa yang lebih kuat dan berdaya.

Dia menjelaskan selain aksi kemanusiaan, ABI juga berkomitmen terhadap penguatan ekonomi umat melalui program pemberdayaan berbasis kemandirian.

Melalui berbagai inisiatif, seperti Bazara, ABI mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memberikan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas usaha, pendampingan usaha agar UMKM lebih berdaya saing, dan akses permodalan bagi pelaku usaha dari masyarakat prasejahtera.

"Membangun ekonomi berbasis kemandirian adalah langkah strategis dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Oleh karena itu, ABI terus berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi umat," ujar Zahir Yahya.

Selain itu, di tengah dinamika sosial-politik yang semakin kompleks, Zahir Yahya turut menyoroti berbagai tantangan kebangsaan, termasuk polarisasi politik yang mengancam persatuan bangsa, ancaman terhadap kebhinekaan akibat meningkatnya intoleransi, dan maraknya disinformasi yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial.

"Islam, kebangsaan, dan nasionalisme harus berjalan beriringan. ABI berkomitmen untuk terus berperan dalam membangun masyarakat yang harmonis, inklusif, dan berbasis nilai-nilai kebangsaan," tuturnya.

Dia juga menjelaskan perayaan milad ke-15 ini bukan hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga momentum untuk mempertegas langkah ke depan.

Ahlulbait Indonesia mengajak seluruh elemen masyarakat—baik individu, komunitas, maupun pemerintah—untuk bersama-sama membangun bangsa yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya.