Milenial Wajib Tahu Manfaat Sawit agar Terhindar dari Hoax
jpnn.com, JAKARTA - Kelapa sawit Indonesia belakangan ini diterpa banyak isu negatif. Salah satunya adalah sawit dituding sebagai penyebab kerusakan lingkungan.
Wulan Suling selaku Head of Corcomm Sinarmas Agribusiness & Food mengungkapkan, generasi milenial paling banyak terkena kampanye negatif dari sawit.
Selama ini industri sawit dituding tidak ramah lingkungan. Padahal perkebunan dan industri sawit Indonesia telah dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
"Jika mengacu hasil survei, remaja paling banyak terkena kampanye negatif dari sawit. Makanya, kenapa kami gencar melakukan kampanye ke masyarakat yang lebih dewasa seperti pekerja di perusahaan-perusahaan," kata Wulan, dalam webinar Digitalk Sawit yang digelar Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).
Wulan mengatakan, manfaat produk kelapa sawit dan turunannya dalam kebutuhan hidup manusia sehari-hari sangat besar.
Dari hasil sawit ini kemudian bisa memproduksi banyak kebutuhan hidup manusia seperti minyak goreng, sampo, sabun, deterjen, makanan, kosmetik dan banyak lagi lainnya.
Kelapa sawit dan produk turunannya, lanjutnya, hidup berdampingan dengan manusia, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, manusia akan bersentuhan dengan sawit karena komoditas itu sudah menjadi kebutuhan bagi manusia.
"Semua produk ini dapat ditelusuri sumbernya berasal dari sawit yang ditanam tanpa merusak lingkungan," ujarnya.
Generasi milenial rupanya paling banyak terkena kampanye negatif tentang kelapa sawit.
- Memuat Buah Kelapa Sawit Hasil Curian, Pria di OI Ditangkap
- Holding Perkebunan Nusantara Siap Implementasikan Intercropping Padi Gogo di Lahan PSR
- Indonesia Menang di WTO, Ada Titik Terang Persoalan Kelapa Sawit
- Guru Besar IPB Sebut Rencana Peluasan Kawasan Sawit jadi Ide Positif
- Moratorium Sawit Hasilkan Kontribusi Ekonomi Rp 28,9 Triliun Pada 2045
- 2 Pelaku Pencurian Kelapa Sawit di Kebun PT. SBAL Ditangkap