Milik Negara, Usakti Harus Dijadikan PTN
Rabu, 02 Mei 2012 – 02:30 WIB
JAKARTA - Chairman Indonesian Beraucracy And Service Watch (IBSW), Nova Andika mengatakan Universitas Trisakti (Usakti) merupakan milik negara yang sebelumnya menjadi aset Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki). Karenanya, Baperki yang kini dinyatakan sebagai gerakan yang punya hubungan G30S PKI dan organisasi terlarang maka seluruh asetnya harus dikembalikan ke Negara dan tidak boleh jatuh ke tangan swasta.
"Jelas – jelas Usakti yang tadinya bernama Universitas Respublica yang dimiliki oleh Baperki kemudian di tutup dan diambil alih oleh Pemerintah, kemudian menjadi Universitas Trisakti," kata Nova dalam rilisnya yang diterima JPNN, Selasa (1/5).
Baca Juga:
Menurut Nova, seiring dengan perjalanannya, banyak pihak kini berupaya agar Universitas Trisakti jatuh ke tangan swasta. Kata dia, yang paling berkepentingan adalah pihak yayasan. "Artinya jelas, Universitas Trisakti adalah milik pemerintah, namun sekarang ada upaya dari pihak swasta yaitu Yayasan Trisakti untuk mengambil alih dengan tameng hukum dan menguasai aset yang sejatinya sudah menjadi milik Negara tersebut," ucapnya.
Makanya, desak Nova, pemerintah harusnya berani mengambil alih aset Usakti dan menjadikannya salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) seperti yang dilakukan kepada sebuah sekolah di Bandung. Kata dia, sekolah yang sebelumnya milik Baperki kini menjadi milik pemerintah dan berubah nama menjadi SMA Negeri 4 Bandung.
JAKARTA - Chairman Indonesian Beraucracy And Service Watch (IBSW), Nova Andika mengatakan Universitas Trisakti (Usakti) merupakan milik negara
BERITA TERKAIT
- PGN Dukung SMPN 34 Depok Menjadi Sekolah Energi Berdikari
- Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie & UiTM Kolaborasi Hidupkan Sopan Santun di Era Digital
- Mengenal Jurusan Keperawatan, Ini Prospek Karier dan Peluangnya di Masa Depan
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Babak Final Spelling Bee Competition Besutan EF Kids & Teens Digelar Minggu Depan
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit