Miliki Competitive Advantage, Ekosistem Blibli Bisa Saling Menopang
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Muhammad Andri Perdana mengatakan IPO Blibli memiliki competitive advantage tersendiri.
Di saat perusahaan-perusahaan startup lainnya mengalami kesulitan pendanaan, dana segar hasil IPO ini tentunya menjadi berita baik untuk Blibli.
“Sebanyak Rp 5,5 triliun dari Blibli itu digunakan untuk memperbaiki dari struktur modal, mengurangi utang, sehingga bisa mengurangi Debt Equity Rasionya (DER). Dengan penurunan DER ini, perusahaan menjadi lebih fleksibel dalam pengelolaan aset yang dimiliki, termasuk potensi pembagian dividen kepada investor di masa mendatang,” ujar Andri.
Andri menuturkan bagaimana perusahaan e-commerce omnichannel dengan model bisnis Blibli mampu berkembang pesat di luar negeri.
Dirinya mencontohkan Amazon dan Alibaba yang melakukan ekspansi secara masif melalui Amazon Express, Amazon Go, dan Amazon Prime.
Kemudian disusul Rakuten di Jepang yang fokus awalnya adalah platform diskon dan cashback, hingga memiliki bisnis perhotelan.
Lalu apakah Blibli berpotensi dapat berkembang seperti Amazon, Rakuten, maupun Alibaba?
Model bisnis ini menurut Andri sangat menarik karena mampu memberikan kemudahan bagi para pelanggannya.
Perusahaan e-commerce omnichannel dengan model bisnis Blibli mampu berkembang pesat di luar negeri.
- Mitos atau Fakta 94 Persen Warga Jabodetabek Pernah Beli Frozen Food, Ninja Xpress Ungkap Faktanya
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Ninja Xpress Beri Strategi Jitu untuk Hadapi Tantangan Bisnis Food & Beverages
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis
- Aspire dan Interkat by Jio Haptik Dukung Social Sellers Lewat Fitur WhatsApp
- Indodana Finance & Cermati Invest Kolaborasi Dorong Kesadaran Finansial UMKM