Milisi Asing ISIS Kini Jadi Target Buruan
Para milisi asing dari negara Barat yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Timur Tengah kini menjadi target buruan dengan hadiah 12 ribu dolar (sekitar Rp 120 juta) per kepala. Hadiah tersebut ditawarkan oleh salah satu faksi terkuat kelompok Syiah Kataib Hezbollah.
Tawaran Kataib Hezbollah tersebut dikemukakan juru bicaranya, Jafar al-Husseini, saat diwawancarai ABC pekan ini. "Kami siapkan 12 ribu dolar untuk orang Barat termasuk dari Australia yang bergabung dengan ISIS," katanya.
Sementara untuk para milisi asing dari negara lain di luar negara-negara Barat, faksi yang didukung Iran ini menawarkan jumlah uang yang lebih sedikit.
Kataib Hezbollah merupakan milisi terdepan yang menjadi andalan Pemerintah Irak dalam menghadapi milisi ISIS.
Amerika Serikat memasukkan Kataib Hezbollah sebagai kelompok teroris.
Menurut Jafar al-Husseini, pihaknya menangkap dan menginterogasi ratusan milisi asing ISIS. Informasi yang diperoleh antara lain dibagi ke pihak intelijen Australia.
"Sebab banyak anggota ISIS berasal dari Australia serta dari negara lainnya. Milisi asal Australia itu memperkuat ISIS di front timur dan barat," katanya.
Meskipun mendapat dukungan dari Iran, informasi intelijen yang diperoleh Kataib Hezbollah diserahkan langsung kepada pihak berwenang Irak.
Para milisi asing dari negara Barat yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Timur Tengah kini menjadi target buruan dengan hadiah 12 ribu
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata