Milisi Kurdi Bantah Tudingan Rezim Erdogan soal Ledakan di Istanbul, Siapa Berbohong?
jpnn.com, ANKARA - Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok Kurdi yang disalahkan atas ledakan maut di Istanbul, membantah tudingan rezim Recep Tayyip Erdogan tersebut.
Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan enam orang dan melukai 81 lainnya pada Minggu (13/11) itu.
Namun, pada Senin (14/11), Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan PKK dan milisi YPG Kurdi Suriah adalah pihak yang harus bertanggung jawab.
Dalam pernyataan di situsnya, PKK membantah terlibat dan mengatakan tidak akan menyerang warga sipil.
Sementara Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Mazloum Abdi membantah keterlibatan pihaknya melalui sebuah unggahan di Twitter.
Polisi menyebut tersangka pengebom sebagai Ahlam Albashir, seorang warga negara Suriah, yang ditahan dalam penggerebekan semalam.
Menurut polisi, Albashir mengatakan selama interogasi bahwa dia dilatih oleh militan Kurdi dan memasuki Turki melalui Afrin, kota Suriah utara lainnya.
Laporan berita televisi sebelumnya menunjukkan gambar seseorang, yang tampaknya seorang wanita, meninggalkan paket di bawah hamparan bunga di tengah jalan sebelum serangan.
Milisi Kurdi membantah terlibat ledakan di Istanbul seperti yang dituduhkan oleh rezim Erdogan. Mereka juga bersumpah tidak pernah menyerang warga sipil
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia
- Siap Mendunia! Bank Mandiri Resmi Memperluas Akses Livin’ di Turki
- Erdogan Ucapkan Selamat kepada Presiden Aljazair yang Berhasil Pertahankan Kekuasaan
- Tren Transplantasi Rambut Atasi Masalah Kebotakan Mulai Diminati di Indonesia
- Instagram Akhirnya Bisa Diakses Masyarakat Turki
- China Tumbang, Turki Masuk Semifinal Voli Putri Paris 2024, Bersejarah!