Militan Chechnya Akui Bom Bandara

Militan Chechnya Akui Bom Bandara
Militan Chechnya Akui Bom Bandara
"Saya ingin menunjukkan kepada rezim Putin bahwa, sekali lagi, kami mampu melakukan operasi seperti ini kapan pun dan di mana pun kami mau," tegasnya. "Ini adalah bukti bahwa kami bisa melakukan operasi (seperti terjadi di Domodedovo) lebih agresif (untuk melawan rezim Putin)," tandasnya seperti dilansir Agence France-Presse.

Sebuah video lain Umarov yang beredar online Jumat pekan lalu berisi ancaman bahwa tahun ini akan menjadi "tahun darah dan air mata". Tapi tidak secara eksplisit menjelaskan maksudnya.

"Lebih baik kalian (rakyat Rusia) segera sadar dan berpikir," katanya. Dia menyerukan kepada rakyat Rusia untuk menekan pemerintah agar segera memerdekakan Kaukasus Utara. Dia menyatakan, serangan akan dihentikan setelah Rusia menarik diri dari wilayah tersebut.

Kremlin berkali-kali menyatakan bahwa melepaskan Kaukasus dan bernegosiasi dengan teroris bukanlah pilihan. Aparat keamanan Rusia menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Bandara Domodedovo adalah seorang pemuda berusia 20 tahun dari Republik Kaukasus Utara. Polisi menyatakan pelaku berada di bawah pengaruh obat.

MOSKOW - Misteri tentang pelaku peledakan Bandara Internasional Domodedovo terkuak. Panglima perang militan Islam Chechnya Doku Umarov mengklaim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News