Militan Chechnya Akui Bom Bandara
Rabu, 09 Februari 2011 – 10:19 WIB

Militan Chechnya Akui Bom Bandara
"Saya ingin menunjukkan kepada rezim Putin bahwa, sekali lagi, kami mampu melakukan operasi seperti ini kapan pun dan di mana pun kami mau," tegasnya. "Ini adalah bukti bahwa kami bisa melakukan operasi (seperti terjadi di Domodedovo) lebih agresif (untuk melawan rezim Putin)," tandasnya seperti dilansir Agence France-Presse.
Sebuah video lain Umarov yang beredar online Jumat pekan lalu berisi ancaman bahwa tahun ini akan menjadi "tahun darah dan air mata". Tapi tidak secara eksplisit menjelaskan maksudnya.
"Lebih baik kalian (rakyat Rusia) segera sadar dan berpikir," katanya. Dia menyerukan kepada rakyat Rusia untuk menekan pemerintah agar segera memerdekakan Kaukasus Utara. Dia menyatakan, serangan akan dihentikan setelah Rusia menarik diri dari wilayah tersebut.
Kremlin berkali-kali menyatakan bahwa melepaskan Kaukasus dan bernegosiasi dengan teroris bukanlah pilihan. Aparat keamanan Rusia menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Bandara Domodedovo adalah seorang pemuda berusia 20 tahun dari Republik Kaukasus Utara. Polisi menyatakan pelaku berada di bawah pengaruh obat.
MOSKOW - Misteri tentang pelaku peledakan Bandara Internasional Domodedovo terkuak. Panglima perang militan Islam Chechnya Doku Umarov mengklaim
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza