Militan Jalankan Perekrutan Paksa
Senin, 29 September 2008 – 11:48 WIB
ISLAMABAD - Para keluarga yang tinggal di kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan harus merelakan putra mereka menjadi anggota Taliban atau Al Qaidah. Menurut seorang pejabat militer Pakistan, Taliban dan Al Qaidah biasanya mendatangi sekolah atau pesantren dan merekrut calon anggota secara paksa.
"Semua keluarga dipaksa menyerahkan salah seorang putra mereka kepada kaum militan. Kalau tidak mau, rumah mereka bakal dihancurkan," kata Mayor Jenderal Tariq Kahn dari Korps Paramiliter Pakistan.
Baca Juga:
Kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan memang menjadi sarang Taliban dan Al Qaidah. Tak heran jika di daerah seperti Bajaur, pertempuran antara militer Pakistan dan kaum militan nyaris tiada henti. Total sejak militer menggencarkan serangan pada Agustus lalu, sudah ada 1.000 milisi yang meninggal. Terakhir pada Jumat (26/9) lalu, sebanyak 32 milisi tertangkap. AS, sekutu Pakistan dalam apa yang disebut sebagai perang melawan terorisme, memuji upaya Pakistan itu.
Menurut Kahn, di banyak daerah perbatasan, kaum militan banyak yang menjadi penguasa tak resmi. Di Bajaur, misalnya, mereka menerapkan sistem lalu lintas sendiri dan juga mengenakan pajak atas industri kayu yang memang banyak berkembang di wilayah tersebut.(AP/ape/ttg)
ISLAMABAD - Para keluarga yang tinggal di kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan harus merelakan putra mereka menjadi anggota Taliban atau Al Qaidah.
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah
- Ancaman Trump Berhasil, Kolombia Turuti Kemauan AS soal Imigran Ilegal